akhir sebuah awal

bilik bambu (untuk seseorang yang sekarang entah ada di mana)

Published on October 11, 2006 By hudstu In History

aku
berada
dalam bilik bambu

gelap
pengap
menyekap

hanya sebulat
sinar putih pekat
dari sela anyaman bambu

aku tidak lapar
setelah sinar itu mengenai perutku
aku tidak haus
setelah sinar itu menyentuh tenggorokanku

tapi
masih sempat terasa
beberapa saat lalu
sesosok bersayap
menjemput nyawaku...

Comments

Andi Bagus

on Oct 12, 2006

wakakakakak,mimpi apa yah aku,temen ku sekarang bisa puitis semua..tapi selamat saya ucapkan atas puisi saudara yg menyentuh hati...I like your characteristik,who never give up until drop...SELAMAT MUDIK RIA DI KAMPUNG HALAMAN.SARAN SAYA MENGENAI BLOG SAUDARA,AGAR DIBERI SHOUTBOX YANG MEMUDAHKAN ORANG LAIN MENGIRIMKAN UNEG2.

Andi Bagus

on Oct 12, 2006

Welcome Guest! Please take the time to register with us.
There are many great features available to you once you register, including:

Richer content, access to many features that are disabled for guests like commenting on the forums.
Access to a great community, with a massive database of many, many areas of interest.
Access to contests & subscription offers like exclusive emails.
It's simple, and FREE!